- See more at: http://blog.kangismet.net/2010/05/membuat-related-posts-dengan-thumbnails.html#sthash.WKvG8KSV.dpuf

Tuesday, September 3, 2013

Konfigurasi Ip Address Pada Debian 5

Konfigurasi Ip Address
Semua peralatan yang terhubung ke jaringan computer, membutuhkan alamat khusus yang disebut Ip Address. Agar
semua peralatan tersebut dapat berhubungan satu sama lain. Oleh sebab itu, Network Interface Card tidak akan
berarti apa-apa, jika Ip Address pada interface tersebut tidak diset terlebih dahulu.
Memberi Ip Address pada linux debian tidaklah sulit. Untuk cara cepatnya, gunakan perintah singkat dibawah ini.
debian-server:/# ifconfig eth0 192.168.10.1 netmask 255.255.255.0 up
Kelemahan perintah di atas adalah, jika computer booting ulang, maka konfigurasi Ip Address tersebut akan hilang.

Untuk itu kita harus mengedit file interfaces, agar konfigurasi tersebut tidak hilang walaupun computer booting
ulang. Kita bisa menggunakan aplikasi text editor vim, vi, nano, gedit¸ ataupun yang lainya untuk mengedit file
tersebut. Saya sarankan, lebih baik Anda menggunakan editor nano saja.
debian-server:/# nano /etc/network/interfaces
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The local network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.10.254
dns-nameservers 119.2.40.21

Kata auto yang terletak di depan nama suatu interface, menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan
secara otomatis pada saat computer booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi Ip Address, karena lo digunakan
sebagai loopback sehingga memiliki Ip Address yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer
untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi Ip Address untuk ethO harus diberikan secara manual,
karena interface tersebut menggunakan IP statis.
Agar konfigurasi tersebut dapat langsung dijalankan, kita harus merestart terlebih dahulu service networking.
debian-server:/# /etc/init.d/networking restart
Untuk membuktikan kita bisa ping IP kita dengan cara
debian-server:/# ping 192.168.10.1

Sumber: http://yeri3107.blogspot.com/2013/09/konfigurasi-ip-address-pada-debian-5.html
READ MORE -

Tutorial Configurasi DNS Server

1. Pertama kita harus mengconfigurasi IP, kita masuk ke directory dengan perintah "nano /etc/network/interface" lalu "ENTER"


2. Jika sudah masuk ke directory maka ketikan kata seperti:
    address (isi dengan IP anda) contoh: 192.168.10.4
auto eth0
iface eth0 inet static]
address 192.168.10.4
network 192.168.10.0
netmask 255.255.255.0 (0 jika menggunakan /24)
broadcast 192.168.10.255 (255 jika netmask menggunakan /24)
jika sudah selesai mengconfigurasi IP, kita save dengan menekan tombol "CTRL+X" lalu "Y" setelah itu "ENTER"
3. jika sudah mengesave configurasi IP kita, skrg kita restart dengan perintah "/etc/init.d/networking restart"
4. jika sudah selesai merestart kita test ping ip kita dengan perintah "ping 192.168.10.4" jika ip tersebut sudah mereply maka configurasi IP telah selesai.
5. selanjutnya kita instal paket bind dengan perintah "apt-get install bind9" lalu akan ada tulisan "do you want to continue [y/n]" kita klik "y" lalu ENTER
6. jika sudah selesai menginstal paket bind9 , kita ketik "cd /etc/bind" lalu "ENTER" untuk masuk dalam directory bind
    maka hasilnya akan seperti ini:
7. selanjutnya kita akan membuat domain. buka dengan perintah "nano named.conf.local" lalu "ENTER"

8. lalu ketikan
    zone "test.com"{ (isi dengan nama domain yang ingin di buat)
    type master;
    file "/etc/bind/db.test";
    };

   zone "192.in-addr.arpa"{ (192 karena ip yang saya gunakan berawalan 192)
   type master;
   file "/etc/bind/db.192";
   };
jika sudah selesai kita save, tekan tombol "CTRL+X" lalu "Y"dan "ENTER"

9. selanjutnya kita copy directory "db.local" ke directory "db.test" dan "db.127" ke directory "db.192" dengan perintah "cp db.local db.test" lalu "ENTER" dan "cp db.127 db.192" lalu "ENTER"

10. lalu kita buka dengan perintah "nano db.test" lalu "ENTER"
11. lalu edit "localhost" yang berada di bawah menjadi nama domain kita, dan 127.0.0.1 di ganti dengan ip kita
menjadi seperti ini:
jika sudah kita save "CTRL+X" lalu "Y" "ENTER"
12. selanjutnya kita buka "nano db.192" "ENTER"
13. lalu edit "localhost" yang berada di bawah menjadi nama domain kita, dan "1.0.0" yang berada di bawah kita ubah dengan IP kita, tetapi dituliskan dengan urutan dari belakang.
menjadi seperti ini"
jika sudah kita save "CTRL+X" lalu "Y" "ENTER"
14. lalu kita akan mengconfigurasi resolv, ketik perintah "nano /etc/resolv.conf" "ENTER"
15. kita edit 
domain "localdomain"
search "localdomain"
servername 192.168.98.2

menjadi 
domain test.com
search test.com
servername 192.168.10.4
jika sudah kita save "CTRL+X" lalu "Y""ENTER"
16. jika sudah kita save, kita restart bind dengan perintah "/etc/init.d/bind9 restart"
17. jika sudah kita test dengan perintah "nslookup test.com" dan "nslookup 192.168.10.4""ENTER"

jika di nslookup dan hasilnya seperti di gambar maka configurasi DNS telah berhasil. TERIMA KASIH



READ MORE - Tutorial Configurasi DNS Server

Monday, September 2, 2013

Contoh 100 perintah dasar Linux

Perintah dasar Linux :
1. any_command –help : Menampilkan keterangan bantu tentang pemakaian perintah. “–help” sama dengan perintah pada DOS “/h”.
2. Ls : Melihat isi file dari direktori aktif. Pada linux perintah dir hanya berupa alias dari perintah ls. Untuk perintah ls sendiri sering dibuatkan alias ls –color, agar pada waktu di ls ditampilkan warna-warna sesuai dengan file-filenya, biasanya hijau untuk execute, dsb.
3. Ls –al : Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan layar per layar.
4. Cd directory : Change directory. Menggunakan cd tanpa nama direktori akan menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd - akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya.
5. cp source destination : Mengopi suatu file
6. mcopy source destination : Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem. Contoh mcopy a:autoexec.bat ~/junk . Gunakan man mtools untuk command yang sejenis : mdir, mcd, mren, mmove, mdel, mmd, mrd, mformat….
7. mv source destination : Memindahkan atau mengganti nama file
8. ln -s source destination : Membuat Simbolic Links, contoh ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke X Membuat Simbolic Links, contoh ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke X
9. rm files : Menghapus file
10. mkdir directory : Membuat direktori baru
11. rmdir directory : Menghapus direktori yang telah kosong
12. rm -r files : (recursive remove) Menghapus file, direktori dan subdirektorinya. Hati-hati menggunakan perintah ini apabila anda login sebagai root, karena root dengan mudah dapat menghapus seluruh file pada sistem dengan perintah di atas, tidak ada perintah untuk undelete di Linux
13. More : Untuk melihat isi suatu file, dengan tambahan perintah more, maka isi file tersebut ditampilkan layar per layar.
14. less filename : Melihat suatu file layar per layar, dan tekan tombol “q” apabila ingin keluar,
15. pico filename : Edit suatu text file.
16. pico -w filename : Edit suatu text file, dengan menonaktifkan fungsi word wrap, sangat berguna untuk mengedit file seperti /etc/fstab.
17. lynx file.html : Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampilkan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat cepat, sangat berguna bila anda hanya menginginkan suatu artikel tanpa image.
18. tar -zxvf filename.tar.gz : Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz atau *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt
19. tar -xvf filename.tar : Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar).
20. gunzip filename.gz : Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz” or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file.
21. bunzip2 filename.bz2 : Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti “bzip2″, digunakan pada file yang besar.
22. unzip filename.zip : Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti “unzip” yang kompatibel dengan pkzip for DOS.
23. find / -name “filename” : Mencari “namafile” pada komputer anda dimulai dengan direktori /. Namafile tersebut mungkin saja berisi wildcard (*,?).
24. locate filename : Mencari file dengan string “filename”. Sangat mudah dan cepat dari perintah di atas.
25. Pine : Email reader yang sangat mudah digunakan, dan menjadi favorit banyak pemakai mesin Unix. Atau anda bisa pakai email yang sangat customize, yaitu mutt ,
26. talk username1 : Berbicara dengan keyboard dengan user lain yg sedang login pada mesin kita (atau gunakan talk username1@machinename untuk berbicara dengan komputer lain). Untuk menerima undangan percakapan, ketikkan talk username2. Jika seseorang mencoba untuk berbicara dengan anda dan itu dirasakan mengganggu, anda bisa menggunakan perintah mesg n untuk menolak pesan tersebut. Dan gunakan perintah who atau rwho untuk melihat siapa user yang mengganggu tersebut
27. Mc : “Midnight Commander” sebagai file manager, cepat dan bagus.
28. telnet server : Untuk menghubungkan komputer kita ke komputer lain dengan menggunakan protokol TELNET. Gunakan nama mesin atau Nomor IP mesin, dan anda akan mendapatkan prompt login name dari mesin tersebut, masukkan passwordnya, oh ya .. anda juga harus punya account di mesin remote tersebut. Telnet akan menghubungkan anda dengan komputer lain dan membiarkan anda untuk mengoperasikan mesin tersebut. Telnet sangat tidak aman, setiap yang anda ketik menjadi “open text”, juga dengan password anda! Gunakan ssh alih-alih telnet untuk mengakses mesin secara remote.
29. rlogin server : (remote login) Menghubungkan anda kekomputer lain. Loginname dan password, tetapi apabila account anda tersebut telah dipakai, maka anda akan mendapatkan pesan kesalahan pada password anda. Sangat tidak aman juga, gunakan ssh sebagai gantinya.
30. rsh server : (remote shell) Jalan lain untuk menghubungkan anda ke remote machine. Apabila login name/password anda sedang dipakai di remote mesin tsb, maka password anda tidak akan berlaku. Idem dengan rlogin, gantikan dengan ssh.
31. ftp server : Ftp ke mesin lain, ini sangat berguna untuk mengopy file ke/dari remote mesin. Juga tidak aman, gunakan scp dari keluarga ssh sebagai gantinya.
32. Minicom : Program Minicom (dapat dikatakan seperti “Procomm/Hyperterminal for Linux”).
33. ./program_name : Menjalankan program pada direktori aktif, yang mana tidak terdapat pada PATH anda
34. Xinit : Menjalankan X-window server (tanpa windows manager).
35. Startx : Menjalankan X-window server dan meload default windows manager. Sama seperti perintah “win” under DOS dengan Win3.1
36. startx — :1 : Menjalankan sesi X-windows berikutnya pada display 1 (default menggunakan display 0). Anda dapat menjalankan banyak GUI terminal secara bersamaan, untuk pindah antar GUI gunakan , , etc, tapi ini akan lebih banyak memakan memori.
37. Xterm : (pada X terminal) ,menjalankan X-windows terminal. Untuk keluar ketikkan exit
38. Xboing : (pada X terminal). Sangat lucu deh …., seperti games-games lama …..
39. Gimp : (pada X terminal) Program image editor yang sangat bagus, bisa disamakan dengan Adobe Photoshop, yang membedakan adalah program ini gratis.
40. Netscape : (pada X terminal) menjalankan netscape, versi pada waktu tulisan ini dibuat telah mencapai versi 4.7
41. netscape -display host:0.0 : (pada X terminal) menjalankan netscape pada mesin yang aktif dan menampilkan outputnya pada mesin yang bernama host display 0 screen 0. Anda harus memberikan akses untuk mesin aktif untuk menampilkannya pada mesin host dengan perintah xhost
42. shutdown -h now : (sebagai root) Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote shutdown. Gunakan untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user).
43. Halt : reboot (sebagai root) Halt atau reboot mesin. Lebih simple dari perintah di atas.
44. man topic : Menampilkan daftar dari sistem manual pages (help) sesuai dengan topic. Coba man man. lalu tekan q untuk keluar dari viewer. Perintah info topic Manual pages dapat dibaca dilhat dengan cara any_command –help.
45. apropos topic : Menampilkan bantuan manual berdasarkan topik..
46. pwd : Melihat direktori kerja saat ini
47. hostname : Menampilkan nama local host (mesin dimana anda sedang bekerja). Gunakan perintah netconf (sebagai root) untuk merubah nama host dari mesin tersebut, atau edit file /etc/hosts
48. whoami : Mencetak login name anda
49. id username : Mencetak user id (uid) atau group id (gid)
50. date : Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah; date 123123572000
51. time : Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya. Jangan dibingungkan dengan perintah date
52. who : Melihat user yang login pada komputer kita.
53. rwho –a : Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya.
54. finger username : Melihat informasi user, coba jalankan; finger root
55. last : Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
56. Uptime : Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir.
57. Ps : (=print status) Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user
58. ps axu : Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal control, juga ditampilkan nama dari user untuk setiap proses.v
59. top : Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu.
60. uname –a : Informasi system kernel anda
61. free : Informasi memory (dalam kilobytes).
62. df –h : (=disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form)
63. du / -bh : (=disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori, dimulai dari root (in human legible form).
64. cat /proc/cpuinfo : Cpu info. Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files).
65. cat /proc/interrupts : Melihat alamat interrupt yang dipakai.
66. cat /proc/version : Versi dari Linux dan informasi lainnya
67. cat /proc/filesystems : Melihat filesystem yang digunakan
68. cat /etc/printcap : Melihat printer yang telah disetup
69. lsmod : (as root) Melihat module-module kernel yang telah di load
70. set : Melihat environment dari user yang aktif
71. echo $PATH : Melihat isi dari variabel PATH. Perintah ini dapat digunakan untuk menampilkan variabel environmen lain dengan baik. Gunakan set untuk melihat environmen secara penuh.
72. Dmesg : Mencetak pesan-pesan pada waktu proses boot. (menampilkan file: /var/log/dmesg).
73. Clear : Membersihkan layar
74. Adduser : Menambah pengguna
75. alias : Untuk membuat alias dan menampilkan alias yang sudah diset sebelumnya.
76. xhost: Perintah ini digunakan untuk memberi akses atau menghapus akses(xhost -) host atau user ke sebuah server X.
77. xset: Perintah ini untuk mengeset beberapa option di X Window seperti bunyi bel, kecepatan mouse, font, parameter screen saver dan sebagainya.
78. wall: Mengirimkan pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah ini berguna bagi superuser atau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user, misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
79. unalias: Kebalikan dari perintah alias, perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk membatalkan alias dir seperti telah dicontohkan di atas, gunakan perintah: $ unalias dir
80. su: Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut.
81. mesg: Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa menampilkan pesan di layar Anda dengan
82. man: Untuk menampilkan manual pageatau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
83. ls: Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah
84. fg :Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di foreground.
85. grep : Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
86. wc: Word Count, menampilkan jumlah bytes, kata dan baris dalam suatu file .
87. vi: Teks editor vi.Syntax : vi [nama_file].
Beberapa perintah dasar vi yang banyak digunakan adalah : i : masuk ke mode INSERT, agar dapat melakukan pengetikan. dd : untuk menghapus sebanyak 1 baris. dnd : untuk menghapus sebanyak N baris. yyp : untuk meng-copy 1 baris penuh. [ESC] : untuk keluar dari mode yang sedang aktif. :w : untuk menyimpan file (w = write). :q : untuk keluar dari vi (q = quit). :wq : untuk menyimpan file dan langsung keluar dari vi (wq = write quit)Syntax : wc [options] nama_file
88. su: Untuk berganti user aktif. Jika hanya menggunakan su saja maka diasumsikan user yang dituju adalah root.
89. chgrp: Untuk mengganti grup pemilik suatu file atau direktori
90. cal: Menampilkan kalender
91. du: Menampilkan penggunaan kapasitas harddisk oleh suatu direktori.
92. df: Menampilkan penggunaan partisi harddisk secara keseluruhan. df –h
93. head: Secara default menampilkan 10 baris pertama pada suatu file. Jika ingin menampilkan jumlah baris yang berbeda dapat menggunakan option –n diikuti jumlah baris yang diinginkan.
94. history: Menampilkan perintah-perintah yang telah digunakan sebelumnya. Note: Linux memiliki fasilitas untuk menyimpan perintah-perintah yang pernah digunakan.
95. init: Untuk mengganti run level. Note: Karena penggunaan run level adalah hal yang berpengaruh besar pada sistem, maka untuk melakukan ini harus menggunakan SUPER-USER atau yang memiliki kemampuan sama dengan root.
96. ping: Untuk melakukan test konektivitas/hubungan antara dua komputer dalam suatu jaringan (LAN).
97. logout: Untuk keluar dari sistem.
98. Find : Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan.
99. More :Mempaging halaman, seperti halnya less
100. Zip : Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip. Lihat juga perintah gzip dan unzip.
READ MORE - Contoh 100 perintah dasar Linux

Tutorial pembuatan Router pada Linux Debian

1. buat ip

auto eth0
iface eth0 inet static
address 180.10.30.30 (isi dengan ip anda)
network 180.10.30.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 180.10.30.255 (jika /24)

auto eth1
iface eth1 inet static
address 17.10.10.3 (isi dengan ip anda)
network 17.0.0.0
netmask 255.0.0.0
broadcast 17.255.255.255
gateway 180.10.30.30



2. restart configurasi network dengan perintah "/etc/init.d/networking restart"
3. jika sudah merestart configurasi network. langkah selanjutnya ketik "iptables -t nat -A POSTROUTING -s 180.10.0.0/24 -d 0/0 -j MASQUERADE"
4. jika sudah, kita masuk ke "rc.local" dengan perintah "nano /etc/rc.local"
5. ketikan "iptables -t nat -A POSTROUTING -s 180.10.0.0/24 -d 0/0 -j MASQUERADE" di antara #By default this script does nothing. dan exit 0

download click here

maka selesailah pembuatan router. sekian terima kasih
READ MORE - Tutorial pembuatan Router pada Linux Debian

Tutorial Instalasi Linux Debian

Sebelum menginstall sistem operasi linux. Pastikan dulu anda telah memiliki DVD Installer linux. Kemudian atur boot section di bios agar DVD ROM dahulu yang dibaca ketika proses boot.
clip_image002_thumb9
Jika sudah, maka anda akan mendapatkan tampilan seperti berikut. Disini saya menggunakan Debian 5 (Lenny) sebagai acuannya. Untuk memulai menginstall, pilih saja install lalu tekan enter.
clip_image004_thumb1
Kemudian akan muncul pilihan bahasa sistem operasi yang akan digunakan. Disini saya gunakan default saja yaitu bahasa Inggris.
clip_image006_thumb1
Kemudian anda harus menentukan regional tempat anda tinggal anda. Jika regional anda tidak terdaftar, pilih saja other untuk daftar selanjutnya.
clip_image008_thumb1
Maka akan muncul daftar – daftar benua. Pilih saja Asia.
clip_image010_thumb1
Kemudian pilih Indonesia dan tekan enter.
clip_image012_thumb1
Untuk keyboard layout pilih saja American English lalu enter.
clip_image014_thumb1
Maka tunggu sebentar, installer sedang mendeteksi hardware – hardware yang terpasang di komputer anda.

Selanjutnya jika anda memiliki lebih dari satu NIC card, maka pilih salah satu NIC card yang anda gunakan sebagai NIC card utama.
clip_image018_thumb1
Selanjutnya installer akan mencari DHCP server untuk konfigurasi IP Address secara otomatis.
clip_image020_thumb1
Berhubung saya sedang tidak terkoneksi dengan DHCP server, maka akan muncul pesan seperti gambar diatas. Tekan saja enter.
clip_image022_thumb1
Lalu pilih configure network manually untuk menset IP address secara manual
clip_image024_thumb1
Pada kolom isian isi IP adderess untuk PC anda sekarang. Kemudian klik tab lalu pilih continue dan tekan enter.
clip_image026_thumb1
Kemudian isi subnet mask.
clip_image028_thumb1
Isi IP gatway jika komputer anda bukan komputer yang menghubungkan ke koneksi luar.
clip_image030_thumb1
Kemudian isi IP DNS server.
clip_image032_thumb1
Isi nama komputer yang anda inginkan. Nama hostname ini digunakan sebagai nama komputer anda pada sebuah network. Kemd
clip_image034_thumb1
Kemudian masukkan domain network yang anda inginkan. Semisal server-local.net dsb.
clip_image036_thumb1
Pilih bagian waktu di daerah anda.
clip_image038_thumb1
Kemudian anda akan diminta untuk mempartisi harddisk anda. Disini saya pilih manual untuk mempartisi harddisk saya secara manual.
clip_image040_thumb1
Maka akan tampilan seperti berikut. Jika anda memiliki partisi sebelumnya. Maka partisi tersebut juga akan ditampilkan disini. Pilih saja FREE SPACE untuk membuat partisi baru.
clip_image042_thumb1
Pilih saja Create a new partition untuk membuat partisi baru.
clip_image044_thumb1
Kemudian masukkan berapa besar partisi yang akan dibuat. Disini saya akan membuat partisi untuk swap terlebih dahulu. Besar partisi swap adalah 2x besar memori ram yang terpasang di komputer anda. Jadi jika ram anda 512 MB. Maka 512 x 2 = 1024 MB atau 1 GB.
clip_image046_thumb1
Kemudian pilih Logical lalu enter.
clip_image048_thumb1
Dan pilih saja End agar partisi swap yang kita buat diletakkan di urutan belakang.
clip_image050_thumb1
Kemudian pilih Use as lalu tekan enter untuk mengubahnya.
clip_image052_thumb1
Pilih swap area untuk menjadikan partisi ini menjadi partisi swap. Lalu tekan enter.
clip_image054_thumb
Setelah itu pilih Done setting.... dan tekan enter.
clip_image056_thumb1
Maka partisi yang telah kita buat akan muncul seperti berikut. Dan kita lanjut untuk membuat partisi untuk sistem operasi linux. Pilih bagian FREE SPACE lalu tekan enter.
clip_image058_thumb1
Masukkan besar partisi yang akan anda buat.
clip_image060_thumb1
Pilih primary. Lalu tekan enter.
clip_image062_thumb1
Pada Use as pilih Ext3 seperti pada gambar diatas. Lalu pilih bootable flag tekan enter untuk mensetnya menjadi ON. Jika sudah Done setting....
clip_image064_thumb1
Jika anda sudah selesai mempartisi harddisk anda. Pilih finish partitioning and write changes to disk.
clip_image066_thumb1
Maka akan muncul pesan konfirmasi. Pilih saja yes untuk menlanjut.
clip_image068_thumb1
Maka pembuatan partisi akan segera berlangsung.
clip_image070_thumb1
Kemudian anda akan diminta memasukkan password . Isi password yang anda inginkan. Password ini digunakan untuk akses masuk root.
clip_image072_thumb1
Kemudian masukkan lagi password yang anda masukkan tadi.
clip_image074_thumb1
Lalu masukkan nama lengkap anda.



Setelah itu masukkan username untuk membuat account baru.
                                       
Lalu masukkan password untuk account baru tersebut.
clip_image080_thumb1
Setelah itu tunggu beberapa saat. Maka akan muncul pesan seperti gambar diatas. Pesan diatas yaitu jika anda memiliki beberapa DVD binary yang lainnya maka anda bisa sekalian untuk mescan isi tersebut sekarang agar paket – paket software yang ada pada DVD anda yang lainnya bisa didaftarkan. Untuk melakukannya. Masukkan DVD anda yang lain lalu pilih yes. Jika anda sudah selesai mescan semua DVD yang anda miliki. Maka masukkan kembali DVD pertama yang digunakan untuk mengsintall. Lalu pilih no. Dan tunggu sampai muncul pesan selanjutnya.
clip_image082_thumb1
Pilih saja no.
clip_image084_thumb1
Pilih no untuk tidak berpartisipasi dalam survey paket.
clip_image086_thumb1
Lalu hilangkan tanda bintang di Desktop environment dengan menekan spasi. Desktop environment yaitu tampilan GUI dari linux. Saat ini kita akan membutuhkan tampilan GUI untuk sebuah server linux.
clip_image088_thumb1
Tunggu sebentar, sementara installer sedang menginstall sofware yang dibutuhkan.
clip_image090_thumb1
Lalu jika muncul tampilan seperti berikut pilih saja yes untuk menginstall GRUB Loader. Yang digunakan jika kita memiliki beberapa sistem operasi dalam harddisk kita.
clip_image092_thumb1
Maka komputer akan merestart dan tampilan login akan muncul seperti gambar diatas. Maka proses installasi telah selesai sampai disini
READ MORE - Tutorial Instalasi Linux Debian